Senin, 16 September 2019

My PLP-KKN Short Story at Betong, Yala, Thailand.


Kelompok 2 PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Mengembangkan Kompetensi Keguruan dan Mengembalikan Semangat Kebudayaan Melayu di Betong, Yala, Thailand.
            Kelompok 2 Perkenalan Lapangan Persekolahan-Kuliah Kerja Nyata (PLP-KKN) Integratif Luar Negri Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, telah menyelesaikan masa pengabdiannya di Betong, Yala, Thailand.
            Ada empat kompetensi yang harus menyatu dalam pribadi calon guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, personal, dan sosial. Kegiatan PLP-KKN Integratif Luar Negri pun dilaksanakan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memperkuat kompetensi mahasiswa/i nya dalam menghadapi perkembangan pendidikan dan dunia kerja dalam cakupan yang lebih luas, serta mendapatkan pengalaman sebagai calon guru secara langsung dan optimal pada satu lembaga pendidikan, yang pada periode ini dilaksanakan di Khoiriyah Wittaya Mulnithi Betong, Yala, Thailand sebagai salah satu sekolah ad-diniyah tingkat MTs dan MA yang terletak dikota Betong dengan tenaga pendidik berjumlah 48 orang dan 476 peserta didik.
            Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang dilaksanakan di Khoiriyah Wittaya Munithi meliputi observasi pembelajaran, dimana mahasiswa PLP mengamati guru mengajar dikelas yang dilakukan minimal 3 kali. Praktik pembelajaran yang terdiri dari penyusunan persiapan pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi yang dilakukan 4-6 kali bahkan lebih berdasarkan jadwal dan dan menggantikan guru yang berhalangan masuk kelas.
            Kegiatan ini ditambah dengan praktik persekolahan yang berisikan kegiatan persekolahan yang dibebankan oleh pihak sekolah kepada mahasiswa PLP. Selama masa pengenalan lingkungan persekolahan, setidaknya mahasiswa yang tergabung dalam kelompok II PLP-KKN Integratif Luar Negri ini ikut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sekolah, antara lain:
            Pertama, Kegiatan Rabnong atau yang lebih dikenal dengan istilah Matsama (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah), dalam kegiatan ini mahasiswa PLP diminta secara bergantian untuk memberikan motivasi kepada siswa/i baru.
            Kedua, Kegiatan Cum Num atau yang lebih dikenal dengan istilah ektrakurikuler, kegiatan yang dilaksanakan satu bulan sekali di hari Jum’at ini memiliki banyak sub Cum Num. Mahasiswa PLP pun ikut membimbing jalannya kegiatan berdasarkan potensi yang dimiliki.
             Ketiga, membantu mempersiapkan kegiatan Khoiri Game 2019 (Sukan Warna), acara yang lebih dikenal dengan class meeting ini memiliki konsep berbeda dengan yang  ada di Indonesia. Dimana semua siswa/i dibagi pada beberapa kelompok warna yang berbeda, dimeriahkan dengan pawai dan beberapa cabang perlombaan olahraga. Acara ini berlangsung sangat meriah, karena merupakan acara tahunan dan siswa/i menunjukkan kreatifitas serta bakat-bakat mereka dibidang olahraga.
            Keempat, membimbing qira’ati. Qira’ati adalah kegiatan tahsinulqur’an yang dilaksanakan setelah apel pagi di Khoiriyah Wittaya Mulnithi. Dalam pelaksanaannya, siswa/i dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu kelompok qira’ati (iqro’), Al-Qur’an, dan tahfizhul Qur’an.
            Kelima, membantu mempersiapkan dan mengawas ujian tengah semester. Mahasiswa PLP diminta untuk mengklasifikasikan soal-soal dari guru-guru dan mengawas jalannya ujian bersama guru pengawas lainnya.
            Keenam, mengisi mading sekolah. Konten mading sekolah diisi sesuai dengan peringatan hari besar. Mahasiswa PLP juga diberi kepercayaan untuk mengisi mading sekolah yang terdapat di depan halaman sekolah dengan konten-konten yang sesuai dengan peringatan hari besar, contohnya: peringatan hari ibu.
            Ketujuh, menyambut kedatangan siswa/i sebelum apel pagi berdasarkan jadwal piket yang telah ditentukan. Selain untuk menyapa siswa/i, ini juga bertujuan untuk mengecek kerapian. Kedelapan, memberikan nasihat pada siswi-siswi yang berhalangan shalat. Di Khoiriyah Wittaya Mulnithi, siswi-siswi yang berhalangan shalat dikumpulkan pada saat jam shalat zuhur dilaksanakan, untuk memberikan beberapa siraman rohani ataupun motivasi.
            Selain itu, mahasiswa PLP juga berkesempatan untuk belajar mengenai administrasi persekolahan, antara lain: administrasi pembelajaran, kurikulum, perpustakaan, dan penerimaan peserta didik baru. Kegiatan-kegiatan diatas diyakini mampu memperkuat dan berhasil mengembangkan kompetensi keguruan mahasiswa PLP-KKN Integratif Luar Negri UIN Sunan Klaijaga Yogyakarta, serta mampu meninggalkan kesan yang baik untuk sekolah. Dr. Paisal Bantoonampha selaku kepala yayasan Khoiriyah Wittaya Mulnithi di acara perpisahan mahasiswa PLP pada 28 Agustus 2019 mengaku senang dengan kedatangan mahasiswa PLP di sekolahnya. Begitu pula dengan Koordinator guru pembimbing  yang bernama Ustad Ruslan Luding. Beliau merasa sedih saat harus berpisah dengan mahasiswa PPL.
            Jiwa sosial mahasiswa PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga pun kembali diasah saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Betong, Yala, Thailand. Betong merupakan sebuah kota di Thailand Selatan dengan kondisi penduduk yang beragam. Letak Geografis kota Betong yang diapit oleh perbukitan mempengaruhi mata pencarian penduduknya yang mayoritas adalah petani dan pekebun. Secara kultur, masyarakat Betong sangat lekat dengan kebudayaan Melayu dalam aspek agama, bahasa, makanan, dan aktivitas sehari-hari. Mayoritas masyarakat Betong beragama Islam, dan sebagian yang lain beragama Buddha dan Kristen. Bahasa yang acap kali digunakan oleh penduduk setempat adalah Melayu. Cita rasa Melayu pun juga tercermin dalam kuliner masyarakat Betong.
            Seorang anggota Persatuan Pemuda Kampung Benang Sinae bernama Asrudin memaparkan bahwa budaya Melayu di Betong mulai luntur seiring perkembangan zaman. Hal ini terlihat jelas pada penggunaaan bahasa Melayu yang bergeser menjadi bahasa ke-dua. Organisasi tersebut kemudian berupaya merawat etos luhur Melayu dengan menyelenggarakan acara “One Day at My Kampoeng”, yang terdiri dari berbagai kegiatan, seperti pawai, pergelaran seni berupa tarian dan nyanyian, mendirikan booth, dan talk show yang bernuansa Melayu.
            Dalam acara tersebut, Kelompok 2 PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berpartisipasi dalam melatih tari Saman anak-anak Tadika Darul Athfal Kampung Benang Sinae untuk  ditampilkan pada puncak acara. Proses latihan yang dilaksanakan hanya dalam waktu sepekan tersebut, mengundang decak kagum dan apresiasi dari masyarakat yang menyaksikan. Sebab anak-anak tadika Darul Athfal berhasil menampilkan tarian yang terbilang jarang ditemui disana. “Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang telah kawan-kawan lakukan selama ini dan kami berjanji akan melestarikan tari Saman ini di kampung kami”, Ujar Najmudin selaku Ketua pelaksana acara.
            Dalam acara yang sama, Kelompok 2 PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga mendirikan sebuah booth yang berisikan sejarah Islam Melayu, tokoh-tokoh Melayu terkenal, bahasa Melayu, Hari-hari besar Islam, Makanan khas Melayu, dan pakian adat Melayu. Dengan diadakannya acara tersebut, terbentuklah sebuah kerjasama sosial kemasyarakatan antara masyarakat kampung Benang Sinae dan Kelompok 2 PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
            Selain itu, untuk mengisi kegiatan sosial keagamaan, kelompok 2 PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beberapa kali menghadiri sekaligus memantiq pengajian rutin ibu-ibu yang dilaksanakan di kampung Benang Sinae setiap hari Jum’at pagi dan Sabtu malam di desa Kapeh Hulu. Sementara, Tahsinulqur’an dilaksan akan di setiap Senin malam bersama anak-anak pondok Khoiriyah Wittaya Munithi, Betong, Yala, Thailand, sekolah tempat dilaksanakannya Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).  
            Kegiatan di hari Sabtu pagi juga diwarnai dengan kunjungan ke Tadika Darul Athfal kampung Benang Sinae dan Tadika kampung Kapeh Hulu. Disana kami mengajarkan mereka sedikit demi sedikit tentang bahasa Indonesia, dimulai dari abjad bahasa Indonesia dan angka-angka yang diselingi dengan permainan-permainan yang membuat mereka bersemangat dalam mengikuti kegiatan.
            PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berlangsung satu setengah bulan (17 Juli-28 Agustus 2019) ini adalah waktu yang terbilang singkat untuk dapat mengenal budaya suatu negara. Sekalipun demikian, budaya selalu tercermin dari pola interkasi masyarakat yang berasaskan etos gotong royong dan bermusyawarah. Selaras dengan yang disampaikan oleh Majdi, selaku wakil ketua persatuan pemuda kampung Benang Sinae menyatakan bahwa nudaya gotong royong terepresentasikan dalam peringatan hari besar Islam, kenduri, syukuran warga, makanan, hingga tempat wisata yang ada di Betong, Yala, Thailand sebagai bentuk studi culture.
            Dari serangkaian program kerja yang telah terlaksana tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa rencana program kelompok (RPK) KKN untuk melaksanakan program sosial kemasyarakatan, program sosial keagamaan, dan program pendidikan dan literasi pun terwujud.
            Asrudin menyatakan perasaan sennag dan gembira atas keberadaan mahasiswa KKN Integratif FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia berpesan agar selalu menjaga tali silaturrahmi ini dan tidak sungkan untuk berkunjung kembali ke kota Betong. Adanya PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga yogyakarta ini, merupakan langkah awal Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan agar dapat mewujudkan cita-cita UIN Sunan Kalijaga sebagai World  Class University.
           
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar