Kelompok 2 PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta: Mengembangkan Kompetensi Keguruan dan Mengembalikan Semangat Kebudayaan
Melayu di Betong, Yala, Thailand.
Kelompok 2 Perkenalan Lapangan
Persekolahan-Kuliah Kerja Nyata (PLP-KKN) Integratif Luar Negri Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, telah menyelesaikan masa
pengabdiannya di Betong, Yala, Thailand.
Ada empat kompetensi yang harus
menyatu dalam pribadi calon guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional,
personal, dan sosial. Kegiatan PLP-KKN Integratif Luar Negri pun dilaksanakan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memperkuat kompetensi mahasiswa/i nya
dalam menghadapi perkembangan pendidikan dan dunia kerja dalam cakupan yang
lebih luas, serta mendapatkan pengalaman sebagai calon guru secara langsung dan
optimal pada satu lembaga pendidikan, yang pada periode ini dilaksanakan di
Khoiriyah Wittaya Mulnithi Betong, Yala, Thailand sebagai salah satu sekolah
ad-diniyah tingkat MTs dan MA yang terletak dikota Betong dengan tenaga
pendidik berjumlah 48 orang dan 476 peserta didik.
Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) yang dilaksanakan di Khoiriyah Wittaya Munithi meliputi observasi
pembelajaran, dimana mahasiswa PLP mengamati guru mengajar dikelas yang dilakukan
minimal 3 kali. Praktik pembelajaran yang terdiri dari penyusunan persiapan
pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi yang dilakukan 4-6 kali bahkan lebih berdasarkan
jadwal dan dan menggantikan guru yang berhalangan masuk kelas.
Kegiatan ini ditambah dengan praktik
persekolahan yang berisikan kegiatan persekolahan yang dibebankan oleh pihak
sekolah kepada mahasiswa PLP. Selama masa pengenalan lingkungan persekolahan,
setidaknya mahasiswa yang tergabung dalam kelompok II PLP-KKN Integratif Luar
Negri ini ikut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sekolah, antara lain:
Pertama, Kegiatan Rabnong
atau yang lebih dikenal dengan istilah Matsama (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah),
dalam kegiatan ini mahasiswa PLP diminta secara bergantian untuk memberikan
motivasi kepada siswa/i baru.
Kedua, Kegiatan Cum Num
atau yang lebih dikenal dengan istilah ektrakurikuler, kegiatan yang
dilaksanakan satu bulan sekali di hari Jum’at ini memiliki banyak sub Cum
Num. Mahasiswa PLP pun ikut membimbing jalannya kegiatan berdasarkan
potensi yang dimiliki.
Ketiga, membantu mempersiapkan kegiatan
Khoiri Game 2019 (Sukan Warna), acara yang lebih dikenal dengan class
meeting ini memiliki konsep berbeda dengan yang ada di Indonesia. Dimana semua siswa/i dibagi
pada beberapa kelompok warna yang berbeda, dimeriahkan dengan pawai dan
beberapa cabang perlombaan olahraga. Acara ini berlangsung sangat meriah,
karena merupakan acara tahunan dan siswa/i menunjukkan kreatifitas serta
bakat-bakat mereka dibidang olahraga.
Keempat, membimbing qira’ati.
Qira’ati adalah kegiatan tahsinulqur’an yang dilaksanakan setelah apel pagi di
Khoiriyah Wittaya Mulnithi. Dalam pelaksanaannya, siswa/i dibagi ke dalam
beberapa kelompok, yaitu kelompok qira’ati (iqro’), Al-Qur’an, dan tahfizhul
Qur’an.
Kelima, membantu
mempersiapkan dan mengawas ujian tengah semester. Mahasiswa PLP diminta untuk mengklasifikasikan
soal-soal dari guru-guru dan mengawas jalannya ujian bersama guru pengawas
lainnya.
Keenam, mengisi mading
sekolah. Konten mading sekolah diisi sesuai dengan peringatan hari besar.
Mahasiswa PLP juga diberi kepercayaan untuk mengisi mading sekolah yang
terdapat di depan halaman sekolah dengan konten-konten yang sesuai dengan
peringatan hari besar, contohnya: peringatan hari ibu.
Ketujuh, menyambut kedatangan
siswa/i sebelum apel pagi berdasarkan jadwal piket yang telah ditentukan. Selain
untuk menyapa siswa/i, ini juga bertujuan untuk mengecek kerapian. Kedelapan, memberikan nasihat pada siswi-siswi
yang berhalangan shalat. Di Khoiriyah Wittaya Mulnithi, siswi-siswi yang
berhalangan shalat dikumpulkan pada saat jam shalat zuhur dilaksanakan, untuk
memberikan beberapa siraman rohani ataupun motivasi.
Selain itu, mahasiswa PLP juga
berkesempatan untuk belajar mengenai administrasi persekolahan, antara lain:
administrasi pembelajaran, kurikulum, perpustakaan, dan penerimaan peserta
didik baru. Kegiatan-kegiatan diatas diyakini mampu memperkuat dan berhasil
mengembangkan kompetensi keguruan mahasiswa PLP-KKN Integratif Luar Negri UIN
Sunan Klaijaga Yogyakarta, serta mampu meninggalkan kesan yang baik untuk sekolah.
Dr. Paisal Bantoonampha selaku kepala yayasan Khoiriyah Wittaya Mulnithi di
acara perpisahan mahasiswa PLP pada 28 Agustus 2019 mengaku senang dengan
kedatangan mahasiswa PLP di sekolahnya. Begitu pula dengan Koordinator guru
pembimbing yang bernama Ustad Ruslan
Luding. Beliau merasa sedih saat harus berpisah dengan mahasiswa PPL.
Jiwa sosial mahasiswa PLP-KKN
Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga pun kembali diasah saat
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Betong, Yala, Thailand. Betong merupakan
sebuah kota di Thailand Selatan dengan kondisi penduduk yang beragam. Letak
Geografis kota Betong yang diapit oleh perbukitan mempengaruhi mata pencarian
penduduknya yang mayoritas adalah petani dan pekebun. Secara kultur, masyarakat
Betong sangat lekat dengan kebudayaan Melayu dalam aspek agama, bahasa,
makanan, dan aktivitas sehari-hari. Mayoritas masyarakat Betong beragama Islam,
dan sebagian yang lain beragama Buddha dan Kristen. Bahasa yang acap kali
digunakan oleh penduduk setempat adalah Melayu. Cita rasa Melayu pun juga
tercermin dalam kuliner masyarakat Betong.
Seorang anggota Persatuan Pemuda Kampung
Benang Sinae bernama Asrudin memaparkan bahwa budaya Melayu di Betong mulai
luntur seiring perkembangan zaman. Hal ini terlihat jelas pada penggunaaan
bahasa Melayu yang bergeser menjadi bahasa ke-dua. Organisasi tersebut kemudian
berupaya merawat etos luhur Melayu dengan menyelenggarakan acara “One Day at My
Kampoeng”, yang terdiri dari berbagai kegiatan, seperti pawai, pergelaran seni
berupa tarian dan nyanyian, mendirikan booth, dan talk show yang bernuansa
Melayu.
Dalam acara tersebut, Kelompok 2 PLP-KKN
Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berpartisipasi dalam
melatih tari Saman anak-anak Tadika Darul Athfal Kampung Benang Sinae
untuk ditampilkan pada puncak acara.
Proses latihan yang dilaksanakan hanya dalam waktu sepekan tersebut, mengundang
decak kagum dan apresiasi dari masyarakat yang menyaksikan. Sebab anak-anak
tadika Darul Athfal berhasil menampilkan tarian yang terbilang jarang ditemui
disana. “Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang telah kawan-kawan
lakukan selama ini dan kami berjanji akan melestarikan tari Saman ini di
kampung kami”, Ujar Najmudin selaku Ketua pelaksana acara.
Dalam acara yang sama, Kelompok 2 PLP-KKN
Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga mendirikan sebuah
booth yang berisikan sejarah Islam Melayu, tokoh-tokoh Melayu terkenal, bahasa
Melayu, Hari-hari besar Islam, Makanan khas Melayu, dan pakian adat Melayu.
Dengan diadakannya acara tersebut, terbentuklah sebuah kerjasama sosial
kemasyarakatan antara masyarakat kampung Benang Sinae dan Kelompok 2 PLP-KKN Integratif
Luar Negri FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Selain itu, untuk mengisi kegiatan
sosial keagamaan, kelompok 2 PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta beberapa kali menghadiri sekaligus memantiq pengajian rutin
ibu-ibu yang dilaksanakan di kampung Benang Sinae setiap hari Jum’at pagi dan
Sabtu malam di desa Kapeh Hulu. Sementara, Tahsinulqur’an dilaksan akan di
setiap Senin malam bersama anak-anak pondok Khoiriyah Wittaya Munithi, Betong,
Yala, Thailand, sekolah tempat dilaksanakannya Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP).
Kegiatan di hari Sabtu pagi juga
diwarnai dengan kunjungan ke Tadika Darul Athfal kampung Benang Sinae dan
Tadika kampung Kapeh Hulu. Disana kami mengajarkan mereka sedikit demi sedikit
tentang bahasa Indonesia, dimulai dari abjad bahasa Indonesia dan angka-angka
yang diselingi dengan permainan-permainan yang membuat mereka bersemangat dalam
mengikuti kegiatan.
PLP-KKN Integratif Luar Negri FITK
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berlangsung satu setengah bulan (17 Juli-28
Agustus 2019) ini adalah waktu yang terbilang singkat untuk dapat mengenal
budaya suatu negara. Sekalipun demikian, budaya selalu tercermin dari pola
interkasi masyarakat yang berasaskan etos gotong royong dan bermusyawarah. Selaras
dengan yang disampaikan oleh Majdi, selaku wakil ketua persatuan pemuda kampung
Benang Sinae menyatakan bahwa nudaya gotong royong terepresentasikan dalam peringatan
hari besar Islam, kenduri, syukuran warga, makanan, hingga tempat wisata yang
ada di Betong, Yala, Thailand sebagai bentuk studi culture.
Dari serangkaian program kerja yang
telah terlaksana tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa rencana program
kelompok (RPK) KKN untuk melaksanakan program sosial kemasyarakatan, program
sosial keagamaan, dan program pendidikan dan literasi pun terwujud.
Asrudin menyatakan perasaan sennag
dan gembira atas keberadaan mahasiswa KKN Integratif FITK UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Ia berpesan agar selalu menjaga tali silaturrahmi ini dan tidak
sungkan untuk berkunjung kembali ke kota Betong. Adanya PLP-KKN Integratif Luar
Negri FITK UIN Sunan Kalijaga yogyakarta ini, merupakan langkah awal Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan agar dapat mewujudkan cita-cita UIN Sunan Kalijaga
sebagai World Class University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar